• Cadangan Minyak Strategis telah menyebabkan banyak volatilitas harga minyak baru-baru ini.
• Alasan utamanya adalah ketidakjelasan kapan pemerintah AS akan mulai mengisi ulang Strategic Petroleum Reserve.
• Namun, dalam jangka panjang, trader dapat mengandalkan fakta bahwa SPR akan diisi ulang.
Cadangan Minyak Strategis menyebabkan banyak volatilitas harga minyak minggu ini. Harga minyak naik pada hari Selasa, sebagian karena berita dari Departemen Energi AS, yang mengumumkan bahwa pemerintahan Biden berencana untuk mulai membeli minyak untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis pada akhir tahun ini.
Menurut laporan Bloomberg News, pemerintah akan mulai membeli minyak untuk mengisi cadangan strategis setelah pemeliharaan fasilitas penyimpanan selesai.
Sekarang kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global membuat harga minyak lebih rendah karena ini akan menyebabkan permintaan turun. Pembelian minyak dalam jumlah besar dari minyak mentah Cadangan Strategis AS dapat berfungsi sebagai bentuk stimulus permintaan dan membantu mencegah harga minyak tergelincir terlalu banyak. Masalahnya, pemerintah AS belum jelas kapan isi ulang SPR akan dimulai.
Dan di awal tahun, pemerintahan Biden mengindikasikan bahwa ketika harga minyak turun menjadi antara $67 dan $72 per barel, itu akan mulai mengisi Cadangan Minyak Strategis. Tetapi ketika jendela itu muncul, pesanan minyak dari Departemen Energi AS belum juga datang.
Rupanya, OPEC+ mengira pemerintahan Biden serius ketika mengatakan akan mulai membeli minyak ketika WTI turun antara $67 dan $70, dan kecewa ketika stimulus permintaan itu tidak muncul. Inilah salah satu alasan mengapa OPEC+ memutuskan untuk menerapkan pengurangan produksi sukarela mulai bulan Mei.
Jadi bisakah para pedagang mengandalkan pemerintahan Biden untuk menindaklanjuti dan mulai membeli minyak pada akhir tahun 2023?
Dalam jangka panjang, trader dapat mengandalkan fakta bahwa SPR akan diisi ulang. Selain itu, merupakan kebutuhan strategis untuk mempertahankan cadangan minyak nasional pada tingkat tertentu. Faktanya, Amerika Serikat harus mempertahankan tingkat minyak tertentu dalam cadangan strategisnya untuk mempertahankan keanggotaannya di Asosiasi Energi Internasional.
Namun, ketidakjelasan kapan pemerintah AS akan mulai mengisi ulang Cadangan Minyak Strategis tidak membantu pedagang dan juga berkontribusi terhadap volatilitas harga.
Padahal pemilih selalu menyalahkan presiden petahana atas mahalnya harga gas padahal bukan presiden itu penyebabnya. Dan jika harga minyak terlalu tinggi, atau pemerintahan Biden khawatir membeli minyak mentah akan menaikkan harga minyak, mereka kemungkinan tidak akan mulai mengisi ulang SPR. Secara politis, ini bisa menimbulkan banyak masalah bagi Gedung Putih di tahun pemilu.
Namun, jika harga energi tidak menyebabkan terlalu banyak kesulitan keuangan bagi konsumen Amerika, dana tersedia, dan pemeliharaan fasilitas penyimpanan selesai, pemerintahan Biden kemungkinan akan mulai membeli minyak untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis.
Inti perbedaannya adalah pengetahuan, ilmu rasionalitas. Saluran bertanggung jawab untuk menjelaskan berita sebelum dan sesudah dirilis (analisis fundamental dan ekonomi). ?????????
https://t.me/TPFX_finance
Ditulis oleh Dr. Allen R Wald
